Best Luck

Best Luckconfess my hidden heart, I love you.”

“You are my luck, I can’t avoid it. Every day I’m so lucky.”

Aku akan bercerita singkat tentang hal penting. Di hidupku, ini penting. Sangat penting. Super penting.

Kim Jongdae, hal penting itu dia.

Oh, bukan. Dia bukan pejabat negara. Dia juga bukan penemu senjata modern yang menghancurkan seluruh alam semesta dengan sekali tembakan.

Dia hanya Kim Jongdae.

Aku hanya Jongdae, begitu caranya memperkenalkan diri.

Hanya.

Aku tidak suka saat anak itu menggunakan hanya untuk mendefinisikan dirinya.

Jika ia hanya Kim Jongdae ….

Bagaimana bisa ia tersenyum dengan begitu tampan sekarang?

Bagaimana bisa ia membuat lelucon selucu itu?

Bagaimana bisa ia menghibur hanya dengan rautnya?

Bagaimana bisa ia bernyanyi semerdu itu?

Bagaimana?

Jawablah. Aku sedang bertanya,

Lalu yang lebih penting, bagaimana bisa ia dengan mudah membuatku….

Jatuh cinta padanya.

Dan dia hanya menganggap perasaanku sebagai lelucon atau kau sedang tidak sehat, Jo. Begitu caranya menolak. Sebenarnya tidak benar-benar menolak. Waktu itu aku sedang bercerita tentang perasaanku dengan beberapa trik, agar ia tidak sadar jika rasa suka itu untuknya.

“Jongdae, bagaimana menurutmu kalau aku menyukai seseorang?” tanyaku.

Ia menghentikan kegiatanya bermain gitar. Lalu duduk di sampingku. “Bagus, asal kau tidak salah tingkah berlebihan pada orang yang kau suka,” jawab Jongdae sembari membuka buku les gitarnya.

“Jantungku rasanya aneh. Berdetak tidak karuan.”

“Kalau begitu berhenti suka padanya.”

Aku melotot ke arah Jongdae, “memangnya, kenapa?”

Jongdae memberi tatapan jenaka. “Soalnya, siapa tahu kau suka dengan hantu? Aku kemarin membaca, jantung seseorang akan berdetak lebih cepat jika bertemu hantu,” katanya lalu tertawa kencang.

Teori darimana Jongdae, bodoh. Benarkan. Dia hanya menggodaku. Dia selalu begitu. Tidak pernah menganggap serius. Dia tidak peduli aku suka siapa.

Biasanya, orang tidak peduli dengan sesuatu yang tidak penting.

Jadi, aku tidak penting baginya?

Baiklah.

Aku mengerucutkan bibir, “Tidak lucu.” Tubuhku beranjak dari tempat duduk. Tidak lupa melengoskan kepala menegaskan jika aku marah. “Dasar hantu,” aku menggerutu.

Jongdae menarik pergelangan tanganku, agar aku berhenti menjauh. Kemudian memposisikan dirinya di hadapanku.

“Kau hanya perlu berkata, I want to confess my hidden heart. I love you, Kim Jongdae. Tidak perlu cemberut seperti itu,” ujar Jongdae sembari tersenyum manis.

Apa?

Dia tadi bilang apa?

Pasti rautku terlihat sangat ganjil saat itu. Melebarkan mata sambil mengerjap. Bibir melongo, terbuka. Terlalu terkejut.

Aku sadar dari kekagetan saat senyum manis Jongdae berubah menjadi cengiran konyol. Aku dikerjai!

“Mimpi saja! Aku tidak menyukaimu,” kebohongan itu begitu lancar terucap.

“Aku tahu kau sedang berbohong. Dengar, aku tidak peduli berapa lama lagi kau ingin menyimpan itu. Tapi, aku ingin mengucapkan terimakasih.”

“Terimakasih untuk apa?”

“Karena sudah menyukaiku. Karena sudah merindukanku. Karena sudah memberikan tanganmu untuk menolongku. Karena sudah mendukungku,” ujar Jongdae.

Senyumku mengembang mendengar berbagai macam karena darinya. “Kau percaya diri sekali. Siapa bilang aku menyukaimu?”

“Matamu itu seakan-akan ingin menelanku, Jo.”

“Aku tidak—”

“—jangan membuang tenaga,” potong Jongdae sembari menyarungkan gitarnya. “Jangan membuang tenaga untuk menyukai orang lain,” ia melanjutkan.

Aku menatapnya dengan tanda tanya besar tersirat. “Maksudmu?”

Jongdae mengusap tengkuknya, anak laki-laki berumur tujuh belas tahun itu tampak berpikir. “You are my luck, I can’t avoid it,ujarnya.

“Jadi?”

“Jadi, aku tidak akan membiarkanmu menyukai siapapun.”

“Lalu?”

Kini aku tertawa dalam hati melihat tingkah Jongdae yang gelagapan. Pipinya bersemu merah. “Every day I’m so lucky because of you. Aku akan memastikanmu terus berada di sampingku.

“Dasar egois,” aku menghardik Jongdae.

Ia menatapku dalam-dalam, “Aku menyukaimu.”

Barusan dia bilang apa?

Suka siapa?

“Siapa?” pertanyaan bodoh meluncur dari bibir ini.

Jongdae menepuk dahinya pelan, memberikan raut seakan-akan ia sedang menghadapi gadis berkepala kosong. “Hantu di belakangmu,” jawab Jongdae gemas.

“Apa? Aku tidak paham.”

“Aku menyukai hantu di belakangmu,” ulang Jongdae sembari mencubit pipiku.

Aku melepaskan cubitannya dengan kesal, “Sakit tahu, aku sedang serius!”

“Sudah diam, aku jelaskan juga kau tidak akan paham,” timpalnya sambil berlalu meninggalkanku yang masih mencerna perkataannya.

Aku segera mengejar Jongdae yang ternyata sudah keluar dari ruang musik. “Ya! Kim Jongdae, apa di ruang musik itu benar-benar ada hantu?”

Jongdae memelankan langkahnya. Ekspresinya mendekati putus asa, mendengar pertanyaan ganjil itu. “Berhenti bertanya atau aku akan menciummu.”

“YA! Kim Jongdae!”

-oOo-

A/N:

Hai, anggap saja ini selingan. Lagi seneng nulis cerita-cerita ringan begini hehehe.

Fanfiction  pertama di bulan September.

Terimakasih sudah membaca dan maafkan tentang ide ceritanya yang enggak banget.

54 thoughts on “Best Luck

  1. mlw85 says:

    yaah cewenya uun deh, wkwkkw tp suka cerita ringan kek gini bacanya gaperlu nguras tenaga ceritanya enak seru ngena bngt wkwkk
    semangat kak nulisnya

  2. diosi91 says:

    Simple tapi ngena banget, hai reader baru di blog ini…aku lumayan lama tau kamu di exo ff & trnyata nemu blog nya..ijin berjelajah blognya ya

  3. bert says:

    Oke….!! Aku selalu kagum dg teman2 yg bisa bikin drabble atau oneshoot dg oke, tanpa terkesan bertele tele….
    Seperti critamu ini… Mengalir.. Tanpa bertele tele… Tetapi menarik untuk dibaca…
    Jjang

  4. tamie says:

    Haiiii…
    Aku new reader nih, salam knal ya.. 😀
    mau ninggalin jejak dlu biar ga d blang silent reader hehe…
    Aku ska sma ceritanya, menarik sma simple mudah d phami bhasanya jg ga ribet (y)..
    Keep writing ya… \(‘-‘)/

  5. whiteblackdiary says:

    Heheh, eon, aku line OO “maaf curcol *maaf ngabisin waktu
    aku cuma mau kaka nilai ff yg udh pernah aku buat yaa..
    Yaa, bandingin cara nulisku sama umurki gitu kak.
    hehehe..

    Check this out!
    1. An Ice Bear (http://saykoreanfanfiction.wordpress.com/2014/06/15/freelance-an-ice-bear-seekor-beruang-es/)
    2. A Precious love story (http://saykoreanfanfiction.wordpress.com/2014/06/29/freelance-a-precious-love-story-n-o-c-e-h-m-i-l-y/)
    3. Necklace (http://whiteblackdiary.wordpress.com/fanfiction/)

    hehehe

  6. whiteblackdiary says:

    Kak, kakak author favorit aku lho! YOUUUU AARRREEEE TTTHEEEEEEE BEEESSSSSt *maaf lebay

    Tapi emang betul, gak tau lg mau bilang apa sama kakak lewat keyboard ini.
    Kalau kita menyukai seseorang, kita tentu gak bisa mendeskripsikan nya,
    TWELVEBLOSSOM JJANG!

  7. Shin Min Rin says:

    aaaa ini keren bngeeeetttttt! ❤
    daaaannnn cheeeennnnn aaa *fangiirlkumat* *plakk*
    aku senyum2 sndiri bacanya dr awal cerita 😀 manis bnget critanyaaaa, daebakk! and keep writing ya authornim ^^

  8. cila says:

    jongdae jgn cuman ngomong bahasa kode dong si jo susah nerjemahin 😦
    bilang aja aku suka sama kmu ayo jadian 😦
    kak ditunggu ff cast anak BTS dong

  9. dede aim says:

    ini yang bodoh jo apa jongdae apa gmn aku anu, cece cocok bikin ff komedy jangan bkin ff horror pasti lucu apalg dede yang jd hantunya ntr malah jd hantu jenaka/?

Leave a comment