[Twelveblossom – Ficlet (+/-650 wc) – Romance & Slice of Life – Series – Kai/Kim Jongin, Soojung, Suho, Irene, etc – PG 17]
Soojung masih duduk di kursi kayu itu. Lensanya yang terlapisi warna biru muda, menatap lurus. Pandangannya kosong, lagaknya tidak tertarik apa pun. Surainya berayun-ayun terkena angin. Kulit yang pucat sangat kontras bila bersanding dengan kemeja merahnya.
Gadis itu sedang berada di pekarangan. Kanan dan kirinya hanya ada semak yang tumbuh menjalar. Rundukan barang-barang berbau apek, mengisi sela-sela kosong. Sayup-sayup terdengar, suara lemari yang diseret dari dalam rumah. Agaknya, ritme tak beraturan itu diacuhkan oleh Soojung. Pun terganggu, ia tetap diam. Soojung berjalan-jalan memasuki dunianya.
“Sampai kapan kau mau tetap di sana?” pertanyaan penuh sindiran digelontorkan pada Soojung, ketika gadis itu asyik bertamasya melewati lamunan. “Seharusnya kau membantuku mengangkut barang, Jung Soojung,” lanjutnya.
Pundak Soojung ditepuk. Kursi yang sedari tadi gadis itu duduki sendirian, kini berderit ringan, seseorang duduk di sampingnya.
“Soojung, kau mengabaikan aku lagi.” Rajuk seorang pria. Suara pria itu berayun membangunkan Soojung dari acara jalan-jalan di udara.
Gadis itu membalas tatapan si Pria, sedikit geli dan enggan. “Jangan bertingkah seperti anak sekolah dasar, Jongin,” ucap Soojung kalem.
Jongin tertawa renyah. Pria itu mengabaikan lejitan tidak nyaman Soojung, ketika ia menautkan jemari mereka. “Di sini dingin, begini jauh lebih hangat,” kata Jongin.
Soojung menatap lawan bicaranya lamat-lamat. Punggung tangannya dikecup ringan oleh pria itu penuh khidmat. “Seharusnya kau membawa gadis-gadismu kemari untuk menghangatkanmu,” tuntut Soojung, suaranya setenang air.
“Aku harus menghemat biaya. Untuk apa aku membawa mereka sedangkan hanya dengan kau saja kulitku bahkan sampai tulangku terasa hangat.” Rayu Jongin, ia menyelingi ucapan seduktifnya dengan kecupan lembut di ujung bibir gadisnya.
Soojung menyeringai, gadis itu menjauhkan raut mereka. Menepis raihan jemari Jongin yang menggoda. Soojung mulai menghardik, meninggi di akhir kalimat. “Lelaki busuk,” oloknya.
“Memangnya aku peduli,” seloroh Jongin.
Jongin tidak menggubris makian gadis itu. Cekatan, ia meraih tengkuk Soojung dengan kasar.
Bibir mereka bertautan layaknya kail yang saling menggilas. Serampangan Jongin melumat bibir lawannya yang mengalungkan tangan pada lehernya. Gigitan demi gigitan sengaja diciptakan pria itu membuat gadisnya mabuk kepayang.
Soojung merasakan seringaian Jongin di bibir. Tak mau ambil pusing gadis itu meneruskan kegiatan mereka, sembari berbisik, “Pria berengsek.”
.
.
.
“Aku bisa membelikanmu tempat tinggal yang lebih layak.” Pembicaraan dengan topik paling sensitif diungkit oleh si Pria.
Gadis berlindung di bawah selimut itu, menggeliat pelan sebagai respons.
“Soojung, aku bersungguh-sungguh. Seriuslah, sedikit.” Pinta Jongin penuh penekanan. Pria itu menggeser posisi tidurnya, sehingga bisa melihat dengan jelas paras si Gadis.
Soojung mengecup pipi Jongin, kemudian tersenyum mengejek. “Aku merasa nyaman di tempat yang kau anggap sebagai kandang babi ini,” ucap gadis itu, kemudian menghela napas. “Kau tidak perlu menghamburkan uang lagi.” Soojung melanjutkan.
Jongin menyisir surai merah gadisnya, memilin beberapa helai, sebelum menambahkan argumen. “Gadis lain menginginkan uangku, kau tidak. Gadis lain pasrah saja kutiduri, kau tidak. Kau membuatku gila.” Jongin mengeluh. Pria itu menenggelamkan kepalanya ke relung leher gadisnya. Bernapas di sana, aroma parfum gadis itu mengisi desiran darahnya.
Soojung menengadah, berusaha memberikan keluasan akan kepuasan Jongin. “Kau berhasil meniduriku dan aku tidak mengeluh.” Gumam Soojung. Ia menarik selimut putih yang melapisi tubuh telanjang mereka. Menegaskan beberapa adegan yang membuat tubuh keduanya terbakar hingga ubun-ubun.
“Berbeda, kau berbeda. Sudah kubilang kau berbeda.” Tolak Jongin.
Tubuh mereka berpisah sebentar; agaknya butuh bernapas. Soojung mengernyitkan dahi mendapati paras Jongin yang menengang. Gadis itu mengelus pipi prianya. “Apa yang membuatku berbeda?” tanya Soojung.
“Aku tidak pernah bosan bersamamu. Kau tidak banyak bicara,” jawab Jongin.
“Hm, tentu saja. Seseorang yang menyandang profesi sebagai penari, penyanyi, model, dan aktor ternyata hanya membutuhkan seorang gadis pendiam,” gurau Soojung.
Ranjang tempat mereka berbaring mengalunkan derit saat Jongin menindih tubuh Soojung, tiba-tiba—membuat gadis itu melenguh pelan. “Pendiam dan liar di ranjang,” ucap Jongin tepat di telinga gadisnya. Pria itu bergerak ringan, matanya terpejam menikmati apa yang menjadi candunya. Bibir Soojung hendak protes akan gerakan tiba-tiba si Pria, namun kandas ketika Jongin mengungkapkan, “Kau sempurna Jung Soojung, kau segalanya.”
-oOo-
a/n: Ini selingan di tengah-tengah ngerjain tugas kuliah. Pengen yang manis-manis dan menye-menye. Beberapa hari ini aku akan spam blog ini dengan beberapa cerita, sampai aku kehabisan bahan lagi buat menulis :”). ((Jangan tanyakan soal Sad Movie, thanks hahaha))
Been a long time after the last time I visit this blog ! My last time was 2015/2016 (?)
But then after several years I’m back, read and visit this blog again :’)
So glad that this blog still alive! Glad that you Still
Writting here, I thought this blog was stop like other ff story blog that had been shutdown. 😥
Intinya seneng banget bisa balik baca ke blog ini lagi :))
Maaf ya kalo bakal nge spam komen ga jelas beberapa hari kedepan, karna sepertinya aku bakal banjirin komen disini karena bakal mulai baca lagi disini,
Semangat writer!
Fighting!
Kok diriku yang melted sih, Jong (˘ʃƪ˘)
wow udah hampir 3 taun nggk pernah baca ff di web, terutama web ini yg waktu itu aku baca semua ceritanya karena suka cara nulis dan terutama bahasanya :((
terus nunggu lama nggk ada update, dan kemudian munculah wp dgn berbagai jenis cerita
bagus critanya, mw baca lanjutannya…
Aku kurang tau apa aku sudah pernah baca ini sebelumnya atau belum sama sekali, tapi aku merasa pernah membacanya dan itu sangat lama jadi aku merasa tidak yakin.
First time baca inii. Dan penasaran sama lanjutannya. Izin baca yaa titis
sojung kai, kebayang mereka gmn,
Bikin baper ae mas-, lelah mz
coy ini melow bangeettt
Ceritanyaa menarikkkk
Hallo kak ^^
Pas lihat castnya kaistal aku lngsung penasaran.. Pas baca bagus ternyata… Ijin baca ya ^^
Jongin Soojung yeayyyyy 😍😍
Wah real couple favorit nih
First time baca ff kai-soojung😄😄
Sukaa banget sama cast Kai. Romancenya keluar banget
selalu penasaran sama couple ini d dunia nyata.
sekarang d cerita ini jg bkin penasaran gimana hubungan mereka..
aq suka style soojung yg cool..
Ngebayangin jongin bilang kata “sempurna ” gatau kenapa senyum” sendiri kak,selalu deh kata-kata simple kk itu ngena banget di hati😊
baca ff ini sekalian nungguin kelanjutan outages.. suka kak😊 ini sweet banget..
Suka.. ,,😍😍😍
Berasa kenyatan bacanya, soalnya real cople
Yaaa cocok banget kaistal suka sama karakter jongin
Aaaaaaa… So sweet iri jadinya enak ya…😭 *beginilah jomblo*
Just bumped into this site. Buru-buru menuju masterlist dan liat judul teratas. Tertarik baca karna judulnya, dan boom! Kaistal! 😍😍😍
Ceritanya menarik
Hebat ka tis pas banget mereka real couple haha ijin lanjut lahh 😊
Baiklaaah aku akan baca yang ini meskipun ngga ngeship soojung sama jongin, sedikit menarik perhatianku awalnya ekekeke~
Ternyata ada ff jongin sama soojung wkwk jadi tertarik pengen baca kelanjutannya ijin next ya kak